Soal Latihan 1
1.
Jelaskan secara singkat tujuan pelayanan
farmasi di rumah sakit
Jawab : Tujuan
pelayanan farmasi
a.
Melangsungkan pelayanan farmasi yang
optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai
dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia
b.
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan
profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi
c.
Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi
dan Edukasi) mengenai obat
d.
Menjalankan pengawasan obat berdasarkan
aturan-aturan yang berlaku
e.
Melakukan dan memberi pelayanan bermutu
melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan
f.
Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu
melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan
g.
Mengadakan penelitian di bidang farmasi
dan peningkatan metoda
2.
Jelaskan secara singkat mengapa harus di
buat aturan tentang standarisasi pelayanan farmasi di rumah sakit
Jawab : karena pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan
farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Serta karena adanya Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu
pelayanan farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama
(drug oriented) ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care (pelayanan
kefarmasian).
3.
Jelaskan secara singkat mengapa
paradigma baru asuhan kefarmasian mengarah ke orientasi pasien?
Jawab : karena Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan
yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan
masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan yang langsung berhubungan dengan kesehatan pasien.
Soal
Latihan 2
1.
Tuliskan tugas dan fungsi rumah sakit
sebagai tempat pelayanan kesehatan
Jawab : Rumah
sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.Untuk menjalankan tugasnya sebagai institusi pelayanan kesehatan,
rumah sakit mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
rumah sakit
2. Pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua (upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan
pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik dan ketiga (upaya kesehatan
perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi
kesehatan sub spesialistik) sesuai kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan
dalam pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi (perlindungan terhadap
keamanan dan keselamatan pasien) bidang kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
2.
Tuliskan dan jelaskan secara singkat
jenis layanan kesehatan di rumah sakit
Jawab : jenis
layanan kesehatan pasien dibagi menjadi:
a.
Pasien Jamkesmas : (Jaminan Kesehatan
Masyarakat ) adalah program asuransi kesehatan
untuk keluarga miskin (kelanjutan dari program askeskin), anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan
penduduk yang tidak memiliki kartu tanda penduduk.
Sumber pendanaan dari pusat.
b.
Pasien Jamkesda : (Jaminan Kesehatan
Daerah) adalah program asuransi kesehatan yang dikeola oleh daerah yang
diperuntukkan bagi keluarga miskin yang berdomisili di daerah tersebut,
Pendanaannya bersumber pada anggaran daerah
c.
Pasien Askes : Asuransi Kesehatan yang
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Pensiun PNS dan TNI/POLRI,
Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya.
Pengelolaan sumber dana dari pihak Askes tersebut
d.
Pasien Jamsostek : Jaminan sosial tenaga
kerja, program ini memberikan perlindungan yang bersifat mendasar bagi peserta
jika mengalami risiko-risiko sosial ekonomi, kesehatan dengan pembiayaan yang
terjangkau.
e.
Pasien Umum : Pasien yang mendapatkan
pelayanan kesehatan yang menggunakan biaya sendiri.
3.
Tuliskan klasifikasi rumah sakit
berdasarkan lama tinggal dan kapasitas tempat tidur!
Jawab : klasifikasi rumah sakit
berdasarkan Kapasitas
Tempat Tidur dibagi menjadi :
a.
Di bawah 50 tempat tidur
b. 50 – 99 tempat tidur
c.
100 – 199 tempat tidur
d.
200 – 299 tempat tidur
e.
300 – 499 tempat tidur
f.
500 tempat tidur dan lebih
sedangkan Berdasarkan lama tinggal, rumah sakit
terdiri atas
a.
Rumah sakit perawatan jangka pendek
Rumah sakit perawatan jangka pendek
adalah rumah sakit yang merawat pasien selama rata-rata kurang dari 30 hari,
misalnya pasien dengan kondisi penyakit akut dan kasus darurat. Rumah sakit
umum pada umumnya adalah rumah sakit perawatan jangka pendek karena pasien yang
dirawat adalah pasien kesakitan akut yang biasanya pulih dalam waktu kurang
dari 30 hari.
b.
Rumah sakit perawatan jangka panjang
Rumah sakit yang
merawat pasien dalam waktu rata-rata30 hari atau lebih. Pasien demikian
mempunyai kesakitan jangka panjang seperti kondisi psikiatri.
4.
Tuliskan kategori rumah sakit
berdasarkan jenis pelayanan!
Jawab : Berdasarkan
jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit dikategorikan
dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.
a.
Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit.
b.
Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Soal Latihan 3
1.
Tuliskan tugas dan fungsi Instalasi
Farmasi Rumah Sakit
Jawab : Tugas IFRS
Melaksanakan pengelolaan perbekalan
kesehatan. Perbekalan yang dimaksud adalah obat, bahan obat, gas medis dan alat
kesehatan, mulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan
pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan rawat jalan
dan rawat inap. IFRS berperan
sangat sentral terhadap pelayanan di rumah sakit terutama pengelolaan dan
pengendalian perbekalan kesehatan.
Fungsi
IFRS
IFRS berfungsi sebagai unit pelayanan
dan unit produksi. Unit pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan yang bersifat
manajemen (non klinik) dalah pelayanan yang tidak bersentuhan langsung dengan pasien
dan tenaga kesehatan lain. Pelayanan IFRS yang menyediakan unsur logistik atau
perbekalan kesehatan dan aspek administrasi.
IFRS yang berfungsi sebagai pelayanan
non manajemen (klinik) pelayanan yang bersentuhan langsung dengan pasien atau
kesehatan lainnya. Fungsi ini berorientasi pasien sehingga membutuhkan
pemahaman yang lebih luas tentang aspek yang berkaitan dengan penggunaan obat
dan penyakitnya serta menjujung tinggi etika dan perilaku sebagai unit yang
menjalankan asuhan kefarmasian yang handal dan professional.
2.
Gambarkan struktur organisasi IFRS dan
jelaskan masing-masing fungsinya
Jawab : Struktur
Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
|
|
|
|
|
|
|
Uraian
Tugas
|
1. Kepala
IFRS adalah Apoteker yang bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap semua
aspek penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengelolaan perbekalan
kesehatan di rumah sakit.
2. Panitia
Farmasi dan Terapi adalah salah satu bagian yang tidak ter;pisahkan dari IFRS
sehingga tidak mempunyai jalur fungsional terhadap IFRS melainkan jalur
koordinasi dan bertanggungjawab kepada pimpinan rumah sakit. Tugas PFT adalah
melakukakan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan dan pengelolaan obat di rumah sakit. Panitia ini terdiri unsur
tenaga kesehatan profesional (Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Ners) sehingga
kredibilitas dan akuntabilitas terhadap monitoring dan evaluasi pelayanan dan
pengelolaan obat dapat dipertanggungjawabkan.
3. Farmasi
Klinik membidangi aspek yang menyangkut asuhan kefarmasian terutama pematauan
terapi obat. Bidang ini membawahi koseling pasien, pelayanan informasi obat dan
evaluasi penggunaan obat baik pasien di ruangan maupun pasien ambulatori
4. Logistik
mempunyai tugas dalam hal menyiapkan dan memantau perlengkapan perbekalan
kesehatan, perencanaan dan pengadaan, sistem penyimpanan di gudang, dan
produksi obat dalam kapasitas rumah sakit non steril dan aseptik
5. Distribusi
mempunyai tugas bertanggungjawab terhadap alur distribusi perbekalan kesehatan
(obat, bahan baku obat, alat kesehatan dan gas medis) kepada pasien rawat
jalan, IRD, ICU/ICCU, kamar operasi, bangsal atau ruangan
6. Diklat
mempunyai tugas dalam memfasilitasi tenaga pendidikan kesehatan dan non
kesehatan yang akan melaksanakan praktek kerja sebagai tuntutan kurikulum dan
melaksanakan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu
proses atau upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman di bidang kefarmasian
atau bidang yang berkaitan dengan kefarmasian secara kesinambungan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan di bidang kefarmasian.
Pendidikan dan Pelatihan merupakan
kegiatan pengembangan sumber daya manusia Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk
meningkatkan potensi dan produktifitasnya secara optimal, serta melakukan
pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga farmasi untuk mendapatkan wawasan,
pengetahuan dan keterampilan di bidang farmasi rumah sakit.
7. Litbang
mempunyai tugas memfasilitasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Penelitian yang dilakukan di rumah sakit
yaitu : Penelitian farmasetik, termasuk pengembangan dan menguji bentuk sediaan
baru. Formulasi, metode pemberian (konsumsi) dan sistem pelepasan obat dalam
tubuh Drug Released System.
Berperan dalam penelitian klinis yang
diadakan oleh praktisi klinis, terutama dalam karakterisasi terapetik,
evaluasi, pembandingan hasil Outcomes dari terapi obat dan regimen pengobatan.
Penelitian dan pengembangan pelayanan
kesehatan, termasuk penelitian perilaku dan sosioekonomi seperti penelitian
tentang biaya keuntungan cost-benefit dalam pelayanan farmasi.
Penelitian operasional operation
research seperti studi waktu, gerakan, dan evaluasi program dan pelayanan
farmasi yang baru dan yang ada sekarang.
Pengembangan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit di rumah
sakit pemerintah kelas A dan B
(terutama rumah sakit pendidikan) dan rumah sakit swasta sekelas, agar mulai meningkatkan mutu
perbekalan farmasi dan obat-obatan yang diproduksi serta mengembangkan dan
melaksanakan praktek farmasi klinik.
Pimpinan dan Tenaga Farmasi Instalasi
Farmasi Rumah Sakit harus berjuang, bekerja keras dan berkomunikasi efektif
dengan semua pihak agar pengembangan fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang
baru itu dapat diterima oleh pimpinan dan staf medik rumah sakit.
3.
Jelaskan mengapa Panitia Farmasi Terapi
berada dalam system organisasi IFRS meskipun hanya dalam jalur koordinasi
Jawab : karena Panitia Farmasi dan Terapi adalah salah satu bagian
yang tidak ter;pisahkan dari IFRS sehingga tidak mempunyai jalur fungsional
terhadap IFRS melainkan jalur koordinasi dan bertanggungjawab kepada pimpinan
rumah sakit. Tugas PFT adalah melakukakan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan dan pengelolaan obat di rumah
sakit.
Soal Latihan 4
1. Jelaskan
secara singkat tujuan dibentuk Panitia Farmasi dan Terapi di rumah sakit
Jawab : Tujuan
dibentuknya PFT adalah :
a. Memberikan
nasehat dalam merumuskan kebijakan, metode untuk evaluasi, pemilihan dan
penggunaan obat di rumah sakit
b. Dibidang
pendidikan PFT membantu merumuskan program yang dibuat guna memenuhi kebutuhan
tenaga kesehatan profesional akan pengetahuan yang terbaru, lengkap dan
mutakhir berkaitan dengan terapi obat
2. Tuliskan
Tugas dan Fungsi Panitia Farmasi dan Terapi
Jawab : Tugas
dan Fungsi Panitia Farmasi dan Terapi
a.
Mengevaluasi, memberikan edukasi dan
nasehat bagi staf medik dan pimpinan rumah sakit dalam hal penggunaan dan
pengelolaan obat
b.
Mengembangkan dan menetapkan formularium
obat serta melakukan revisi berdasarkan perkembangan obat dan penyakit
c.
Memantau dan mengevaluasi reaksi obat merugikan,
dan memberikan rekomendasi agar tidak terjadi kejadian terulang
d.
Berpartisipasi dalam kegiatan jaminan
mutu yang berkaitan dengan distribusi, pemberian dan penggunaan obat.
e.
Mengevaluasi, menyetujui atau menolak
obat yang diusulkan untuk dimasukkan ke dalam atau dikeluarkan dari formularium
rumah sakit Membantu IFRS dalam pengembangan dan
pengkajian kebijakan, ketetapan dan peraturan berkaitan dengan penggunaan obat
di rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Tuliskan
peranan Panitia Farmasi dan Terapi
Jawab : Peranan Panitia
Farmasi dan Terapi
a. Penghentian
obat berbahaya
PFT harus mempunyai ketentuan atau
prosedur agar obat yang masuk dalam kategori berbahaya diberikan secara tepat
dibawah kendali staf medik misalnya penggunaan narkotik (morfin inj, pethidin
inj), antibiotik (meropenem), kanker (bleomycin, vincristin)
b. Daftar
Obat Darurat
PFT mempunyai daftar obat darurat yang
harus tersedia di ruangan dengan jumlah dan kapasitas yang memadai misalnya
obat untuk pasien yang mengalami keracunan, obat bius, obat akibat gigitan yang
berbisa, obat emergency luka bakar, cairan elektrolit
c. Memantau ROM
PFT mempunyai peranan penting terhadap
kejadian reaksi obat merugikan (ROM) yang terjadi pada pasien selama penggunaan
obat. Insiden yang terjadi kemudian dijadikan bahan evaluasi untuk selanjutnya
dibuatkan rekomendasi kepada dokter sebagai pengguna dan IFRS sebagai
pengelolaan obat
d. Melakukan
EPO
PFT berperan terhadap evaluasi
penggunaan obat yang tersedia di rumah sakit dan pasien yang menggunakan obat
serta melakukan pengembangan penggunaan obat yang mutakhir dan terjangkau.
e. Melaporkan
MESO
PFT juga berperan terhadap pelaporan
efek samping obat yang terjadi di rumah sakit secara kontinyu dan menyampaikan
kejadian tersebut kepada pihak yang terkait untuk dijadikan bahan evaluasi dan
pertimbangan dalam melakukan terapi obat, sehingga insiden yang terjadi dapat
diminimalkan atau tidak tejadi lagi.
Soal
Latihan 5
1. Jelaskan
secara singkat mengapa rumah sakit harus memiliki formularium rumah sakit
Jawab : Adanya
formularium diharapkan dapat menjadi pegangan para dokter staf medis fungsional
dalam memberi pelayanan kepada pasien sehingga tercapai penggunaan obat yang
efektif dan efisien serta mempermudah upaya menata manajemen kefarmasian di
rumah sakit.
2. Tuliskan
isi dari formularium rumah sakit
Jawab : Isi
formularium berisi tiga bagian penting yaitu :
1. Informasi
kebijakan dan prosedur rumah sakit tentang obat
Kebiajakan tentang pemberlakuan dan
penggunaan formularium
2. Daftar
obat
Pembagian kelas terapi dan nama obat
perkelas terapi dituliskan dalam nama generik
3. Informasi
khusus
Cara perhitungan dosis untuk anak
Daftar racun yang dapat didialisis
Cara perhitungan penyesuaian dosis
Interaksi obat
Daftar obat dengan indeks terapi sempit
Formularium rumah sakit mempunyai
komposisi sebagai beriukut :
a.
Sampul luar dengan judul formularium,
nama rumah sakit, tahun penerbitan dan nomor edisi
b.
Daftar isi
c.
Sambutan
d.
Kata pengantar
e.
SK PFT, SK pemberlakuan formularium
f.
Petunjuk penggunaan formularium
g.
Informasi tentang kebijakan dan prosedur
rumah sakit tentang obat
h.
Monografi obat
i.
Informasi khusus
j.
Lampiran (formulir, indeks kelas terapi
obat, indeks nama obat)
3. Tuliskan
tugas dan fungsi formularium rumah sakit
Jawab : Tugas
dan Fungsi Formularium Rumah Sakit adalah:
a. Membantu
menyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah sakit
b. Sebagai bahan edukasi bagi staf medik tentang
terapi obat yang benar
c. Memberi
ratio manfaat yang tinggi dengan biaya yang minimal.
d. Memberikan
pelayanan yang optimal kepada pasien
e. Memudahkan
pemilihan obat yang rasional
f. Memudahkan
perencanaan dan penyediaan perbekalan kesehatan
g. Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas penggunaan dana perbekalan kesehatan
4. Tuliskan
keuntungan formularium rumah sakit
Jawab : keuntungannya yaitu para dokter staf medis fungsional memiliki pegangan dalam memberi pelayanan kepada pasien
sehingga tercapai penggunaan obat yang efektif dan efisien serta mempermudah
upaya menata manajemen kefarmasian di rumah sakit.
5. Jelaskan
secara singkat tanggapan negatif terhadap keberadaan formularium rumah sakit
Jawab: Tanggapan
negatif itu antara lain :
a.
Sistem formularium menghilangkan hak
preogatif dokter untuk menuliskan dan memperoleh merek obat pilihannya.
b.
Sistem formularium dalam banyak hal,
memungkinkan IFRS bertindak sebagai penilai tunggal atas merek dagang obat yang
dibeli dan di-dispensing.
c.
Sistem formularium memungkinkan
pembelian obat bermutu rendah, atau IFRS tidak memiliki rasa komitmen pada mutu
pelayanan penderita yang terbaik.
d.
Sistem formularium tidak mengurangi
harga obat kepada pasien karena kebanyakan rumah sakit membeli dalam volume
besar obat pada harga yang telah dipotong, tetapi harga potongan itu tidak
sampai ke pasien.
Soal Latihan 6
1.
Tuliskan bagian-bagian pengelolaan
perbekalan farmasi
Jawab: bagian-bagian
pengelolaan perbekalan farmasi adalah:
a. Pemilihan
b. Perencanaan
c. Pengadaan
d. Penerimaan
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
g. Pencatatan
h. Pengendalian
i.
Penghapusan
j.
Pelaporan serta
Evaluasi
(Depkes, 2004)
2.
Tuliskan jenis-jenis metode perencanaan
obat dan tuliskan kekurangan dan kelebihan masing-masing metode tersebut
Jawab:Metode yang biasa digunakan dalamperhitungan kebutuhan obat yaitu:
a. Metode
konsumsi,Secara umum metode konsumsi menggunakan
konsumsi perbekalan farmasi individual dalam memproyeksikan kebutuhan yang akan
datang berdasarkan analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya
-
Keunggulan metode komsumsi :
1.
Data yang dihasilkan akurat
2.
Tidak memerlukan data penyakit dan
standar pengobatan
3.
Kekurangan dan kelebihan obat kecil
-
Kelemahan metode komsumsi :
1.
Tidak dapat diandalkan sebagai dasar
penggunaan obat dan perbaikan preskripsi
2.
Tidak memberikan gambaran morbiditas
b. metode
ABC ( Analisis ABC(Always, Better, Control) /Pareto Analysis) untuk menentukan
jumlah item obat dari yang akan direncanakan pengadaannya berdasarkan prioritas
c. Metode
VEN (Vital, Essensial, Non Essensial) Analisis
perencenaan menggunakan semua jenis perbekalan farmasi yang tercantum dlm
daftar yang dikelompokkan ke dalam 3 bagian sebagai berikut
1.
Kelompok Vital, kelompok obat yang
sangat utama (Essensial, obat yang
bekerja kausal yaitu obat yang pokok/vital) antara lain : obat penyelamat jiwa,
obat untuk pelayanan kesehatan pokok, obat untuk mengatasi
penyakit penyebab kematian terbesar, dibutuhkan sangat cepat, tidak dapat
digantikan obat lain.
2.
Kelompok bekerja pada sumber penyebab
penyakit, tidak untuk mencegah kematian secara langsung/kecacatan.
3.
Kelompok Non Essensial, merupakan obat
penunjang yaitu obat yang kerjanya ringan dan biasa digunakan untuk
menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan.
d. Metode
morbiditas (epidemiologi).Memperkirakan kebutuhan obat berdasarkan
jumlah kehadiran pasien, waktu tunggu pasien (lead time), kejadian penyakit
yang umum, dan pola perawatan standar dari penyakit yang ada.
e. Metode
penyesuaian konsumsi.Metode ini menggunakan data pada insiden
penyakit, konsumsi penggunaan obat
3.
Buatlah analisis ABC seperti tabel
berikut di bawah ini
NAMA OBAT
|
SATUAN
|
BYK (D)
|
HARGA
(Rp)
|
Amoksilin tab
|
Box/100
|
1200
|
35,000
|
Amosisilin
Injeksi/ampul
|
Box/10
|
150
|
47,500
|
Ampisilin syr
|
Btl
|
650
|
3,700
|
Antasid syr
|
Btl
|
1000
|
2,500
|
Antasida tab
|
Klg/1000
|
450
|
45,000
|
Asam Mefenamat
tab
|
Box/100
|
750
|
32,000
|
Ciprofloksasin
tab
|
Box/100
|
400
|
35,000
|
Dextrometorphan
tab
|
Klg/1000
|
700
|
9,000
|
Erythromisin
tab
|
Box/60
|
400
|
49,000
|
Ethambutol
|
Box/100
|
450
|
52,000
|
Glibenklamide
|
Box/100
|
100
|
60,000
|
Klonidin
|
Box/100
|
150
|
75,000
|
Kotrimoksazol
tab
|
Box/100
|
125
|
45,000
|
Parasetamol
syr
|
Btl
|
8700
|
2,800
|
Parasetamol
tab
|
Klg/1000
|
1500
|
7,000
|
Pyrazinamid
|
Box/100
|
500
|
45,000
|
Simetidin
|
Box/100
|
185
|
25,000
|
Vitamin K
|
Klg/1000
|
200
|
40,000
|
NAMA OBAT
|
SATUAN
|
BYK (D)
|
HARGA
|
NILAI (N)
|
PROSEN NILAI (N%)
|
KATEGORI
|
(Rp)
|
||||||
Amoksilin tab
|
Box/100
|
1200
|
35000
|
42000000
|
16,5%
|
A
|
Amosisilin Injeksi/ampul
|
Box/10
|
150
|
47500
|
7125000
|
2,8%
|
C
|
Ampisilin syr
|
Btl
|
650
|
3700
|
2405000
|
0,9%
|
C
|
Antasid syr
|
Btl
|
1000
|
2500
|
2500000
|
0,9%
|
C
|
Antasida tab
|
Klg/1000
|
450
|
45000
|
20250000
|
7,9%
|
B
|
Asam Mefenamat tab
|
Box/100
|
750
|
32000
|
24000000
|
9,4%
|
B
|
Ciprofloksasin tab
|
Box/100
|
400
|
35000
|
14000000
|
5,5%
|
C
|
Dextrometorphan tab
|
Klg/1000
|
700
|
9000
|
6300000
|
2,4%
|
C
|
Erythromisin tab
|
Box/60
|
400
|
49000
|
19600000
|
7,7%
|
B
|
Ethambutol
|
Box/100
|
450
|
52000
|
23400000
|
9,1%
|
B
|
Glibenklamide
|
Box/100
|
100
|
60000
|
6000000
|
2,3%
|
C
|
Klonidin
|
Box/100
|
150
|
75000
|
11250000
|
4,4%
|
C
|
Kotrimoksazol tab
|
Box/100
|
125
|
45000
|
5625000
|
2,2%
|
C
|
Parasetamol syr
|
Btl
|
8700
|
2800
|
24360000
|
9,5%
|
B
|
Parasetamol tab
|
Klg/1000
|
1500
|
7000
|
10500000
|
4,1%
|
C
|
Pyrazinamid
|
Box/100
|
500
|
45000
|
22500000
|
8,8%
|
B
|
Simetidin
|
Box/100
|
185
|
25000
|
4625000
|
1,8%
|
C
|
Vitamin K
|
Klg/1000
|
200
|
40000
|
8000000
|
3,1%
|
C
|
TOTAL NILAI
|
254440000
|
|
Penggolongan ABC Antasida dan Ampisilin
syr = 0,9 %
Amoksisilin tab = 16,5% = 16%
Range = = 5,6
Klasifikasi C = 0,9% s/d
(0,9+5,6)%
atau
0,9%
s/d 6,5%
Klasifikasi B = 6,5% s/d
(6,5+5,6)%
atau
6,5%
s/d 12,1%
Klasifikasi A = 12,1% s/d
(12,1+5,6)
atau
12,1%
s/d 17,7%
4.
Tuliskan macam cara penyimpanan/penataan
obat di gudang
Jawab:
Ada beberapa macam sistem penataan obat, antara lain
a.
First In First Out (FIFO) yaitu
obat yang datang kemudian diletakkan dibelakang obat yang terdahulu,
b.
Last in First Out (LIFO) yaitu
obat yang datang kemudian diletakkan didepan obat yang datang dahulu
c.
First Expired First Out (FEFO)
yaitu obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa lebih dahulu diletakkan didepan
obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa kemudian.
5.
Tuliskan jenis penyimpanan berdasarkan
sediaan obat
Jawab:
a. Jenis penyimpanan berdasarkan sediaan obat:
1)
Dibedakan menurut bentuk
sediaan dan jenisnya
2)
Menurut suhu dan kestabilannya
3)
Mudah tidaknya terbakar,
4)
Tahan/tidaknya terhadap cahaya.
5)
Dipisahkan antara obat ASKES
dan Swadana
6.
Jelaskan secara singkat mengapa obat
harus dimusnahkan atau dihapus
Jawab:Pemusnahan
atau penghapusan perbekalan farmasi dilakukan jika barang tersebut telah
mengalami kadaluarsa, ditarik dari peredaran, terjadi perubahan stabilitas,
tidak digunakan lagi dalam terapi obat karena mengakibatkan efek yang
merugikan.
Soal Latihan 7
1.
Tuliskan fungsi Central Sterile Supply
Department
Jawab:Fungsi
utama CSSD adalah menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan
perawatan pasien di rumah sakit.fungsi lainya yaitu:
a.
Penerimaan alat/perlengkapan bedah,
linen dan sarung tangan
b. Pencucian
dan dekontaminasi
c.
Pengepakan
d. Penyimpanan
sampai pendistribusian
e.
Monitoring kualitas sterilisasi
2. Gambarkan skema proses
sterilisasi barang/bahan
Jawab:
3. Tuliskan
bagian-bagian alat sterilisasi
Jawab:Bagian-bagian
alat sterilisasi:
a.
Steam sterilization ( autoclave )
b.
Gas sterilization ( autoclave yg
menggunakan gas formalin liquid 20% atau
etilen oxide )
c.
Diswashing
d.
Ultrasonic cleaner
e.
Oven
f.
Sealer
g.
Glove preparation
h.
Check lamp
i.
HEPA (High Efficiences Particulate Air)
filter untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi silang dari lingkungan luar
4. Tuliskan
barang apa saja yang dilakukan sterilisasi
Jawab:
Alat
/ instrumen yang disterilkan dengan menggunakan Steam Sterilization
a. Alkes
/ Instrumen 134OC 3
– 5 menit
b.
Campuran 134OC 5 menit
c.
Linen 134OC 5
menit
Plastik 121OC 20 menit
Soal Latihan 8
Plastik 121OC 20 menit
Soal Latihan 8
1.
Jelaskan secara singkat sistem
distribusi obat di ruangan rumah sakit
Jawab:
sistem distribusi obat diruangan rumah sakit adalah tatanan kegiatan
pengantaran sediaan obat oleh IFRS sentral sesuai dengan yang ditulis pada order/resep
atas nama pasien rawat tinggal tertentu melalui perawat keruangan penderita
tersebut. Dalam sistem ini obat diberikan kepada pasien berdasarkan resep yang
ditulis oleh dokter
2.
Tuliskan kelebihan dan
kekurangan masing-masing sistem ditribusi tersebut
Jawab:
a.
Sistem
distrribusi obat resep individual
-
Keuntungan sistem obat resep individual
:
1) Semua
resep / order dikaji langsung oleh tenaga farmasi, yang juga dapat memberi
keterangan atau informasi kepada perawat berkaitan dengan obat tersebut.
2) Memberi
kesempatan interaksi profesional antara tenaga farmasi-klinisi-perawat
3) Memungkinkan
pengendalian yang lebih dekat atas perbekalan
4) Mempermudah
penagihan biaya obat penderita
- Keterbatasan
sistem distribusi obat resep individual
1) Kemungkinan
keterlambatan sediaan obat sampai kepada penderita
2) Jumlah
kebutuhan personal IFRS meningkat
3) Memerlukan
jumlah perawat dan waktu yang lebih banyak untuk penyiapan obat di ruang pada
waktu konsumsi obat
4) Terjadinya
kesalahan obat karena kurang pemeriksaan pada waktu konsumsi obat
b. Sistem
distribusi obat persediaan lengkap di ruang
- Keuntungan
1)
Obat yang diperlukan segera tersedia
bagi pasien
2)
Peniadaan pengembalian perbekalan
farmasi yang tidak terpakai ke IFRS
3)
Pengurangan penyalinan kembali resep
obat
4)
Pengurangan jumlah personel IFRS
-
Keterbatasan
1)
Kesalahan obat sangat meningkat karena
resep obat tidak dikaji langsung oleh tenaga farmasi
2)
Persediaan obat di unit perawat
meningkat dengan fasilitas ruangan yang sangat terbatas
3)
Pencurian obat meningkat
4)
Meningkatnya bahaya karena kerusakan
5)
Penambahan modal investasi untuk
menyediakan fasilitas penyiapan perbekalan farmasi yang sesuai di setiap daerah unit perawatan pasien
6)
Diperlukan waktu tambahan bagi perawat
untuk menangani perbekalan farmasi
7)
Meningkatnya kerugian karena kerusakan
obat Alur sistem distribusi persediaan
lengkap di ruang
c.
Sistem distribusi obat kombinasi resep individual dan
persediaan diruangan
-
Keuntungan
1)
Semua resep / order individual dikaji
langsung oleh tenaga farmasi
2)
Adanya kesempatan berinteraksi
profesional antara apoteker-dokter-perawat-penderita
3)
Obat yang diperlukan dapat segera
tersedia bagi penderita (obat persediaan di ruang)
4)
Beban IFRS dapat berkurang
5)
Mengurangi terjadinya kesalahan terapi
obat
-
Keterbatasan
1)
Kemungkinan keterlambatan perbekalan
farmasi sampai kepada penderita (obat resep individual)
2)
Kesalahan obat pemberian obat yang
disiapkan dari persediaan ruang dapat terjadi.
3)
Membutuhkan tempat yang cukup untuk
tempat penyimpanan obat
3.
Gambarkan alur distribusi obat
UDD
jawab”
|
|
|
|
|
|
Gambar 10. Alur Distribusi Unit Dose
Dispensing
4.
Jelaskan secara singkat apa
yang anda ketahui tentang system sentralisasi dan desentralisasi
Jawab:
a. Metode pengoprasian sistem setralisasi adalah Dilakukan oleh
IFRS sentral ke semua daerah perawatan penderita rawat tinggal di rumah sakit
secara keseluruhan. Kemungkinan di rumah sakit tersebut hanya ada satu IFRS
tanpa adanya cabang IFRS di beberapa daerah perawatan penderita.
b. Metode pengoprasian sistem desentralisasi adalah Dilakukan oleh
beberapa cabang IFRS di rumah sakit. Pada dasarnya sistem ini sama dengan
sistem distribusi obat persediaan lengkap diruangan, hanya saja sistem
distribusi obat desentralisai ini dikelola seluruhnya oleh apoteker yang sama
dengan pengelolaan dan pengendalian oleh IFRS sentral.
5.
Jelaskan sistem distribusi obat
rawat jalan
Jawab:
sistem distribusi rawat jalan hampir sama dengan sistem distribusi obat resep
individual yaitu dimana order atau resep yang ditulis oleh dokter untuk tiap
pasien adalah tatanan kegiatan pengantaran sediaan obat
oleh IFRS sentral sesuai dengan yang ditulis pada order/resep atas nama pasien. Dalam sistem ini semua obat yang diperlukan
untuk pengobatan dispensing pada sistem ini dapat dibatasi misalnya pengobatan
pasien untuk seorang pasien untuk 3 hari telah dikirim jika terapi berlanjut
dari 3 hari telah dikirim jika terapi berlanjut sampai dari 3 hari tempat obat
yang kosong kembali ke IFRS untuk di refill, biasanya obat yang disediakan oleh
IFRS dalam bentuk persediaan misalnya 2-5 hari.
Soal Latihan 9
1.
Jelaskan secara singkat mengapa
penanganan obat sitostatika perlu perhatian khusus
jawab: Obat kanker biasa disebut dengan sitostatika atau
kemoterapi, sebagai salah satu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
kanker. Obat kanker tersebut bersifat sangat toksik atau beracun (karsinogenik,
mutagenic dan teratogenik), dimana jika terpapar karena terhirup, tersentuh
atau tertelan dapat berbahaya karena manimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Obat
kanker, harus digunakan secara tepat (tepat obat, tepat indikasi, tepat waktu
serta selalu waspada terhadap efek sampingnya).
2.
Tuliskan faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam penangan obat sitostatika
Jawab: Faktor
yang perlu diperhatikan:
a.
Ruangan khusus yang dirancang dengan
kondisi yang sesuai
b.
Lemari pencampuran biological safety
cabinet
c.
Hepa filter
d. Alat
pelindung diri
e.
Sumber daya manusia yang terlatih
3.
Jelaskan cara pemberian obat sitostatika
Jawab:
Penanganan obat kanker secara aseptis dalam kemasan
siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih dengan
pengendalian pada keamanan terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan obatnya
dari efek toksik dan kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri,
mengamankan pada saat pencampuran, distribusi, maupun pemberian kepada pasien
sampai kepada pembuangan limbahnya.
Soal Latihan 10
1.
Tuliskan jenis-jenis dispensing sediaan
farmasi
Jawab: jenis-jenis
dispensing sediaan farmasi adalah
a. Dispensing
sediaan farmasi parenteral nutrisi
b. Dispensing
sediaan farmasi obat steril
c. Dispensing
Sediaan Farmasi Berbahaya
2.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam pencampuran obat suntik
Jawab: Faktor
yang perlu diperhatikan:
a.
Tim yang terdiri dari dokter, apoteker,
perawat dan ahli gizi
b.
Sarana dan prasarana
c.
Ruangan khusus
d.
Lemari pencampuran biological safety
cabinet
e.
Kantong khusus untuk nutirisi parenteral
f.
Penanganan sediaan sitotoksik
3.
Jelaskan apa yang anda ketahui tentang
pengemasan kembali
Jawab: Pengemasan
sediaan obat ke wadah pasien disebut pengemasan kembali (repacking). Pengemasan
kembali dilakukan jika kemasan ruah berkapasitas besar sehinhgga perlu
dilakukan pengemasan kemabali sesuai dosis unit dan dilakukan di IFRS
4.
Tuliskan bahan penemas yang digunakan
sebagai pengemas kembali
Jawab: Bahan
kemasan yang diizinkan untuk sediaan obat adalah
1.
Kertas
2.
Kaca
3.
Metal / logam
4.
Plastik
5.
Tuliskan jenis-jenis wadah/kemasan
Jawab: Jenis
wadah / kemasan
a. Kemasan
tahan perusak
b. Wadah
tak tembus cahaya
c. Wadah
tertutup baik
d. Wadah
tertutup rapat
e. Wadah
tertutup kedap
f. Wadah
unit tunggal
g. Kemasan
dosis tunggal
h. Wadah
dosis unit
Soal Latihan 11
1. Jelaskan
mengapa kegiatan farmasi klinik di rumah sakit sangat diperlukan dalam
pelayanan kefarmasian
Jawab:kegiatan pelayana farmasi klinik dirumah sakit sangat diperlukan
dalam pelayanan kefarmasian karena dengan adanya pelayanan farmasi
klinik,pelayanan dapat langsung diberikan tenaga farmasis kepada pasien dalam
rangka meningkatkan outcame terapi dan meminimalkan resiko terjadinya efek
samping karena obat. Selain itu, pelayanan tersebut juga
efektif untuk mengurangi biaya pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. Hal itu terutama diperoleh dengan melakukan pemantauan
resep dan pelaporan efek samping obat. Pelayanan ini terbukti dapat menurunkan
angka kematian di rumah sakit secara signifikan.
2. Tuliskan
unit-unit dari farmasi klinik
Jawab: unit-unit
dari farmasi klinik adalah:
a. Pengkajian
pelayanan dan resep
b. Penelusuran riwayat penggunaan obat
c. Rekonsiliasi obat
d. Pelayan informasi obat (PIO)
e. Konseling
f. Visite
g. Pemantauan terapi obat (PTO)
h. Monitoring efek samping obat (MESO)
i.
Evaluasi penggunaan obat (EPO)
j.
Dispensing sediaan steril
k. Pemantauan kadar obat dalam darah
3. Apa
yang anda ketahui tentang dispensing
Jawab: Dispensing Merupakan
kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi,
menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan
pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi.
4. Tuliskan
tujuan dispensing obat
Jawab: Tujuan
a. Mendapatkan
dosis yang tepat dan aman
b. Menyediakan
nutrisi bagi penderita yang tidak dapat menerima makanan secara oral atau
emperal
c. Menyediakan
obat kanker secara efektif, efisien dan bermutu.
d. Menurunkan
total biaya obat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar